Minggu, 13 Juni 2010

Satu Miliar Berkah Bagi Desa

Satu Miliar Berkah Bagi Desa
Oleh M.Syahri Nurwahab

Orang bergemas ria mendengar guliran angka fantastis dari Senayan 15 M untuk daerah pemilihan (dapil) dan 1 M untuk tiap desa. Sebagai trik politik usulan Golkar betul-betul mengena, semua tertarik semua mengkritik padahal semua belum pernah menelisik.

Terlepas dari semuanya karena penulis asli orang desa dan telah beberapa saat berada di pemerintahan desa membaca angka itu tidak heran dan kaget lagi karena hal itu khususnya dana desa 1 M pernah dilemparkan ke publik dua tahun yang lalu.Lontaran ini disampaikan oleh saudara kita Sudir Santoso SH Kepala Desa Winong Kecamatan Sukolilo Kabupaten Pati selaku Ketua Parade Nusantara ( Paguyuban Kepala Desa dan Perangkat Desa Nusantara).

Dia berpendapat bila desa hanya dikucuri dana katakanlah rata-rata sebesar 100 juta rupiah setiap tahunnya seperti sekarang ini kapan desa akan bangkit, apalagi maju. Dengan dana sebesar itu kenyataannya dan terbukti desa tampak belum berubah banyak dan dapat dikatakan masih seperti yang dulu. Dengan aturan yang boleh dipergunakan untuk pembangunan phisik hanya sebesar 70% nya hal ini lebih mempersempit volume pembangunan yang bisa dilakukan oleh desa. Tuntutan Parade Nusantara mengharapkan bantuan untuk desa adalah 10% dari APBN setiap tahunnya. Jika tahun 2010 APBN-P sebesar Rp. 1.104,6 T mestinya alokasi dana desa (ADD) mendapat kucuran Rp, 110,46 T. Menurut BPS desa di Indonesia saat ini 62.806 desa, kalau hanya mendapat rata-rata bantuan 100 juta berarti baru Rp. 6,280 T atau hanya 0,57% dari APBN sangat jauh dari angka 10%.

Seharusnya rakyat desa maupun kota semua sepakat yang perlu disejahterakan dan dimakmurkan adalah desa, karena sumber segalanya berada didesa. Namun selama ini yang dibangun kota sehingga masyarakat desa tercerabut menggelandang ke kota untuk mencari nafkah disana karena didesa tidak ada lapangan pekerjaan. Padahal kepergian penduduk desa ke kota yang tanpa ketrampilan memadai hanyalah memindahkan kemiskinan dan penyakit sosial kekota. Pantas saja semua walikota kedodoran menata warga yang menghuni kotanya apalagi kota Jakarta dan sekitarnya penuh sesak penduduk, kumuh dan jorok adanya. Mana mungkin dapat penghargaan Piala Adipura.

Kalau yang dibangun desa dengan dana cukup, berangsur kedepan wajah desa akan berubah, tata ekonomi juga berubah, pembukaan lapangan pekerjaan bisa diupayakan, proses produksi hasil pertanian bisa ditingkatkan sehingga secara perlahan bisa menahan arus urbanisasi ke kota karena didesa bisa diharapkan mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan dasar hidupnya.

Beri kepercayaan,
Oleh karenanya jika wacana 1 M untuk satu desa, seluruh desa di negeri ini akan mendapat anggaran sebesar RP. 62,80 T atau baru 5,7 % dari APBN yang nota bene baru setengah dosis yang diusulkan Parade Nusantara. Kemudian pertanyaan akan segera muncul, mampukah desa mengelola dana sebesar itu, jangan-jangan akan hanya memperkaya Kepala Desa dan Perangkat Desanya. Penulis selaku mantan Sekretaris Desa di Kebumen merasa yakin semua desa akan mampu. Hal ini perlu diberikan kesempatan dan diberikan kepercayaan kepada para pemangku kepentingan untuk membuktikannya. Dengan pendampingan perangkat daerah diatasnya semuanya akan berjalan sesuai aturan yang ada. Kalau seorang Bupati mengelola dana APBD sebesar Rp.1.000 M kenapa seorang Kepala Desa mengelola dana yang hanya 1/1000-nya harus dicurigai dan diragukan. Hal ini tidak pada tempatnya untuk dijadikan alasan untuk tidak menyetujuinya, kalaupun ada satu dua Kepala Desa yang korupsi itu merupakan hal yang sama dan sebangun ada juga satu dua Bupati / Walikota yang masuk penjara.

Dengan asumsi bisa digunakan untuk pembangunan phisik 80%, mudahlah bagi Kepala Desa dan LKMD-nya untuk melaksanakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMD) yang telah disusunnya. Kabupaten tidak usah terlalu repot untuk merencanakan pembangunan dipedesaan karena sudah dilakukan oleh desa masing-masing. Dengan dana sebanyak itu ekonomi rakyat pasti akan bergerak yang dampak positipnya adalah meningkatkan daya beli rakyat.,Badan Usaha Milik Desa bisa ditumbuhkan dan diberdayakan untuk memenuhi kepentingan penduduk dalam banyak hal.

Bila dana itu ada, desa miskin di Jawa Tengah yang diperkirakan berjumlah 1.717 desa segera dapat diupayakan berubah menuju desa maju, maka seluruh desa di Jawa Tengah yang berjumlah 8.560 akan tersambung dengan jalan aspal dan juga secara online niscaya semuanya bisa berdaya bagaikan menikmati kenyataan yang selama ini hanya sebuah mimpi. Bagaimanapun usulan dan wacana 1 M untuk tiap desa perlu didukung oleh semua pihak agar desa di Kebumen dan Jawa Tengah bisa maju. Bila desa maju dan kuat, Kabupaten akan maju. Desa Maju bukan impian tapi akan jadi kenyataan. Rakyat sejahtera kemiskinan berkurang, jika hilang itu tak mungkin, tetapi dengan 1 M pastilah desa menjadi barokah.

M.SYAHRI NURWAHAB
Pegiat Forum Penulis Kebumen

Alamat : Desa Candiwulan Rt 03/01 - Kebumen 54351
Rek.Bank Danamon : No. 95436101

Tidak ada komentar:

Posting Komentar