Selasa, 10 Agustus 2010

ULANG TAHUN FORUM PENULIS KEBUMEN KE-1

* Resepsi Sederhana HUT FPK
Turiyo Baca Geguritan, Sam Edy Baca Puisi

MESKI dikemas sederhana, Hari Ulang Tahun ke-1 Forum Penulis Kebumen (FPK) Minggu (8/8) kemarin, terasa grengseng. Betapa tidak, sejumlah penulis, cerpenis dan sastrawan asal Kebumen untuk kali pertama bisa berkumpul, berdialog dan saling adu apresiasi.
Menurut Ketua Panitia M Syahri Nurwahab, ibarat bayi yang baru berusia setahun, biasanya disambut dengan ritual sederhana potong tumpeng dan sekadar lauk sayur kluban atau disebut among-among. Namun kehadiran sekitar 30 anggora forum penulis tersebut menambah suasana makin gayeng.
Apalagi dari kalangan pejabat hadir Asisten Pemerintahan Sekda H Adi Pandoyo SH MSi mewakili bupati dan Kabid Administrasi Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan Dinas Dikpora Muh Rosyid SPd MMPd. Kegiatan tersebut digelar di ruang tengah kediaman Ketua FPK Ambijio, Jl HM Sarbini 40, Kebumen.
Setelah sederet pidato, tibalah saatnya para penulis dan sastrawan lokal Kebumen yang terbiasa berkarya dan menulis, kali ini didapuk membaca karya sastra. Diawali penampilan cerpenis yang produktif dan tengah naik daun, Sam Edy Yuswanto. Anggota FPK yang karyanya terus muncul di berbagai media cetak itu membacakan puisi "Pesta" karya Na Lesmana.
Pemuda berpembawaan kalem tersebut tampil mengawali pagelaran FPK. Selanjutnya seorang aktivis FPK anak desa asal Pejagoan, Mujiono, ganti unjuk gigi membaca cerpen "Tahlilan vs Rokok" karya Sam Edy Yuswanto. Uniknya, pemuda yang rajin menulis surat pembaca di berbagai media itu membaca cerpen mengenakan sarung cekak, sandal dan kaus kaki serta peci yang telah lusuh.
Aplaus hadirin pun terus menggema tatkala pembawa acara memberitahu Mujiono hanya tamatan SMP Terbuka. Namun selama ini memiliki daya baca lumayan bagus dan sering menulis surat pembaca dan gagasan di kolom surat pembaca."Dia pernah mendapat tanda mata bagus dan menarik dari koran nasional dan radio hanya dari nulis surat pembaca,''jelas Sukron Makmun, yang dikenal jago menulis wacana lokal.
Giliran sastrawan Jawa kebanggaan Kebumen, Turiyo Ragilputo, siang itu tak mau kalah didapuk tampil membacakan geguritan karyanya, "Ironi Kamardikan". Dengan penuh penghayatan, Turiyo yang pernah meraih penghargaan "Rancage" dari Ayip Rosidi itu tampil secara ekspresif membaca geguritan yang ia gubah tahun 1999.
Memberi Pencerahan
Menurut Ambijo, meski baru berdiri setahun, tepatnya 9 Agustus 2009, FPK telah memiliki anggota 36 orang. 40 persen dari mereka telah berkarya atau setidak-tidaknya menulis surat pembaca, wacana lokal, puisi, artikel hingga cerpen di media massa. Kegiatan lain selama ini yakni mendatangkan para penulis dan anjang sana ke penulis ternama untuk belajar.
Ambijo menyatakan, pihaknya ingin agar para penulis Kebumen terus berkarya. Sebab, lewat berbagai karya itu diharapkan bisa memberikan inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat. Lagipula FPK juga ikut menumbuhkan minat baca dan menumbuhkan budaya menulis masyarakat sebagai salah satu kontribusi terhadap bangsa dan negara, khususnya di Kebumen.
Muh Rosyid menyambut baik kegiatan FPK. Bahkan ia berharap para guru se Kebumen yang berjumlah ribuan orang bisa bekerja sama dan mau belajar ke FPK supaya mereka bisa menulis. Sebab selama ini para guru sering menemui kendala saat akan menulis karya ilmiah sehingga banyak yang macet sampai golongan IVA.
Bupati H Buyar Winarso SE dalam sambutan tertulis disampaikan Asisten Pemerintahan Sekda Adi Pandoyo menaruh apresiasi kepada para penulis Kebumen. Sebab mereka selama ini mampu menggali bakat penulisan dan berkarya di bidang karya tulis. Para penulis itu merupakan salah satu aset daerah dalam ikut mewarnai dinamika Kebumen.
Bupati pun mengakui, karya tulisan para penulis selama ini akan menjadi amal jariyah yang abadi dan karyanya akan terus bermanfaat bagi orang banyak. Apalagi bila tulisan dimuat di media cetak dan internet, memiliki jangkauan lebih luas, dan tulisan tersebut pasti lebih berkesan. Bahkan bisa membentuk opini publik.
"Pak Bupati titip salam kepada para penulis. Pemkab pun siap bekerja sama dengan para penulis untuk bersama-sama memban* Resepsi Sederhana HUT FPK
Turiyo Baca Geguritan, Sam Edy Baca Puisi

MESKI dikemas sederhana, Hari Ulang Tahun ke-1 Forum Penulis Kebumen (FPK) Minggu (8/8) kemarin, terasa grengseng. Betapa tidak, sejumlah penulis, cerpenis dan sastrawan asal Kebumen untuk kali pertama bisa berkumpul, berdialog dan saling adu apresiasi.
Menurut Ketua Panitia M Syahri Nurwahab, ibarat bayi yang baru berusia setahun, biasanya disambut dengan ritual sederhana potong tumpeng dan sekadar lauk sayur kluban atau disebut among-among. Namun kehadiran sekitar 30 anggora forum penulis tersebut menambah suasana makin gayeng.
Apalagi dari kalangan pejabat hadir Asisten Pemerintahan Sekda H Adi Pandoyo SH MSi mewakili bupati dan Kabid Administrasi Tenaga Kependidikan dan Non Kependidikan Dinas Dikpora Muh Rosyid SPd MMPd. Kegiatan tersebut digelar di ruang tengah kediaman Ketua FPK Ambijio, Jl HM Sarbini 40, Kebumen.
Setelah sederet pidato, tibalah saatnya para penulis dan sastrawan lokal Kebumen yang terbiasa berkarya dan menulis, kali ini didapuk membaca karya sastra. Diawali penampilan cerpenis yang produktif dan tengah naik daun, Sam Edy Yuswanto. Anggota FPK yang karyanya terus muncul di berbagai media cetak itu membacakan puisi "Pesta" karya Na Lesmana.
Pemuda berpembawaan kalem tersebut tampil mengawali pagelaran FPK. Selanjutnya seorang aktivis FPK anak desa asal Pejagoan, Mujiono, ganti unjuk gigi membaca cerpen "Tahlilan vs Rokok" karya Sam Edy Yuswanto. Uniknya, pemuda yang rajin menulis surat pembaca di berbagai media itu membaca cerpen mengenakan sarung cekak, sandal dan kaus kaki serta peci yang telah lusuh.
Aplaus hadirin pun terus menggema tatkala pembawa acara memberitahu Mujiono hanya tamatan SMP Terbuka. Namun selama ini memiliki daya baca lumayan bagus dan sering menulis surat pembaca dan gagasan di kolom surat pembaca."Dia pernah mendapat tanda mata bagus dan menarik dari koran nasional dan radio hanya dari nulis surat pembaca,''jelas Sukron Makmun, yang dikenal jago menulis wacana lokal.
Giliran sastrawan Jawa kebanggaan Kebumen, Turiyo Ragilputo, siang itu tak mau kalah didapuk tampil membacakan geguritan karyanya, "Ironi Kamardikan". Dengan penuh penghayatan, Turiyo yang pernah meraih penghargaan "Rancage" dari Ayip Rosidi itu tampil secara ekspresif membaca geguritan yang ia gubah tahun 1999.
Memberi Pencerahan
Menurut Ambijo, meski baru berdiri setahun, tepatnya 9 Agustus 2009, FPK telah memiliki anggota 36 orang. 40 persen dari mereka telah berkarya atau setidak-tidaknya menulis surat pembaca, wacana lokal, puisi, artikel hingga cerpen di media massa. Kegiatan lain selama ini yakni mendatangkan para penulis dan anjang sana ke penulis ternama untuk belajar.
Ambijo menyatakan, pihaknya ingin agar para penulis Kebumen terus berkarya. Sebab, lewat berbagai karya itu diharapkan bisa memberikan inspirasi dan pencerahan bagi masyarakat. Lagipula FPK juga ikut menumbuhkan minat baca dan menumbuhkan budaya menulis masyarakat sebagai salah satu kontribusi terhadap bangsa dan negara, khususnya di Kebumen.
Muh Rosyid menyambut baik kegiatan FPK. Bahkan ia berharap para guru se Kebumen yang berjumlah ribuan orang bisa bekerja sama dan mau belajar ke FPK supaya mereka bisa menulis. Sebab selama ini para guru sering menemui kendala saat akan menulis karya ilmiah sehingga banyak yang macet sampai golongan IVA.
Bupati H Buyar Winarso SE dalam sambutan tertulis disampaikan Asisten Pemerintahan Sekda Adi Pandoyo menaruh apresiasi kepada para penulis Kebumen. Sebab mereka selama ini mampu menggali bakat penulisan dan berkarya di bidang karya tulis. Para penulis itu merupakan salah satu aset daerah dalam ikut mewarnai dinamika Kebumen.
Bupati pun mengakui, karya tulisan para penulis selama ini akan menjadi amal jariyah yang abadi dan karyanya akan terus bermanfaat bagi orang banyak. Apalagi bila tulisan dimuat di media cetak dan internet, memiliki jangkauan lebih luas, dan tulisan tersebut pasti lebih berkesan. Bahkan bisa membentuk opini publik.
"Pak Bupati titip salam kepada para penulis. Pemkab pun siap bekerja sama dengan para penulis untuk bersama-sama membangun Kebumen.Salah satu keinginan Pak Bupati, Pemkab ingin menerbitkan Majalah dan anggota FPK bisa mengisinya." tandas Adi Pandoyo yang secara spontan siap memfasilitasi dengan bus Pemkab untuk studi banding bagi anggota FPK (B3-69)

....dimuat Suara Merdeka, Seninn 9 Agustus 2010.....hal. J - Merapi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar