Minggu, 31 Oktober 2010

Rita yang malang ( sebuah cerita pendek )

RITA YANG MALANG...
oleh Syahri Wahab pada 04 Oktober 2010 jam 22:41

Dia memang cantik, cerdas dan juga berpunya. Sibuknya bukan main, hampir2 nggak punya waktu untuk keluarga. Teman lama pun hampir saja dilupakan apalagi teman2 yang baru nyaris diabaikan. Maklum hidupnya untuk kerja, kerja dan kerja. Kerja mengendalikan dia bukan sebaliknya. Sedetikpun tak terlewatkan kecuali untuk kerja,berkegiatan sehingga siang dan malam penuh agenda.



Sesungguhnya, kepuasan kerja telah dinikmatinya. Ketemu rekan, sahabat, anak2, remaja dan wanita silih berganti bagaikan mesin kendaraan yang melalap BBM setiap harinya seperti minum air saja layaknya. Rutinitas menyita waktu sehingga dia kadang menjadi bingung apakah hidup ini akan seperti ini terus. Lelah, capai, ngantuk silih berganti badan bagaikan diremuk-remuk rasanya. Tapi bagaimana lagi semua harus dilakukan demi tugas dan sekaligus juga untuk melupakan derita yang diidapnya. Orang lain tiada yang tahu, semuanya tampak biasa2 saja bahkan dipandangan orang malah sangat istimenwa. Dia dibanggakan , dia dipujikan, dia dipuja disana-sini sebagai seorang yang penuh jasa. Memang istimewa.



Dibalik itu, setelah malam tiba, dia baru merasa untuk apa itu semuanya. Kalau keperluan diri sendiri ternyata tak bisa dipenuhi. Dia sebetulnya sepi ditengah keluarga. Sepi ditengah kegiatan, sepi ditengah keramaian. Menderita, menangis tapi mau kemana. Apa mau mengambil langkah. Langkah berat yang bisa saja mengagetkan orang dan keluarga, tapi kalau disimpan tetap dalam derita itu bagaimana. Gerangan apa kitranya langkah lanjutnya padahal keinginan telah meronta-ronta datang setiap saat apalagi bila sedang sendiri diruang kamar tidur dirumahnya, yang tampak hanya gambar foto dinding masa lalu yang justru tak terasa membuat air mata jatuh bercucuran, nelangsa sendiri. Ada seseorang yang dulu sungguh perkasa tapi sekarang semua telah berubah. Penyakit menghampirinya sehingga laksana mati didalam hidup. Dia kekasihanya, dia ayah dari anak2nya yang dulu penuh perhatian dan selalu memberikan kehangatan sepenuhnya, kini tak bisa.



Ketika terbangun dari tidur sorenya karena kelelahan seharian bekerja, dia menhampiri kekasihnya . " Gimana mas, apa sudah bisa ? ". Dengan pelan dan memelas sang kekasih menyahut serak. " Jangan ganggu aku tolong...aku belum bisa,maafkan aku sayang." Mendengar jawaban seperti itu, dia langsung menangis terisak, sedih, nelangsa menderita mulutnya berucap lirih. " Ya Allah sampai kapan aku harus begini, apakah aku kuat menjalaninya." Sesudah itu semalam suntuk dia tidak bisa tidur lagi, dunia tampak gelap... Sungguhl malang si Rita ..



( Seri berikut akan berlanjut )

Tidak ada komentar:

Posting Komentar