Jumat, 15 Januari 2010

Seharusnya

SEHARUSNYA DEMOKRAT YANG PALING KRITIS

Merlihat gelagat fraksi Demokrat di DPR yang sekarang ini mayoritas kelihatannya ada hal-hal yang aneh.Ketua DPR yang kebetulan dari Demokrat tampak enggan melayani adanya pemanggilan Menteri Kesehatan, Pengajuan hak angket Bank Century dan tampak tidak bersahabat dengan aplaus masyarakat yang mendukung KPK melalui face booker yang telah melebihi satu juta.
Hal ini mestinya dan seharusnya apa yang tumbuh dimasyarakat yang nota bene diwakili mereka anggota lembaga, terhormat DPR didukung dan digali terus apa yang dikehendaki rakyat. Yang pasti rakyat “hanya” menghendaki Negara ini diatur dengan baik, dengan cara yang baik, dengan undang-undang dan peraturan yang baik pula sehingga kesemuanya bisa dilaksanakan dengan baik juga. Semua orang tidak akan mengingkari hal ini karena pada dasarnya sesuai fitrah manusia senang dengan kebaikan dan tentu saja kebaikan yang benar.
Untuk sebuah pemerintahan yang baik, lebih cerdas dan lebih indah bilamana fraksi penguasa dan juga koalisinya dengan sigap dan jantan selalu mengkritisi kepala pemerintahannya sendiri, Presidennya sendiri, menterinya sendiri sebelum dikritisi oleh pihak lawan. Mengapa demikian ? Kalau dikritisi oleh pihak lawan walaupun di Indonesia tidak ada oposisi, secara langsung atau tidak lasngsung sudah mengurangi “derajat kewibawaan” sang Presiden, sang Gubernur dan juga sang Bupati/Walikota.,yang tidak mustahil juga pada saatnya akan menghambat jalannya pemerintahan.
Dengan mengkritisi “jagonya” sendiri, baik secara langsung maupun bisa saja dibelakang layar akan tampak elegan dan mengundang simpati rakyat pemilih dan tidak menutup kemungkinan lima tahun kedepan pasti akan dipilih lagi, karena pemimpin eksekutif dan jajaran legislative yqang katakanlah didukung banyak fraksi koalisi dapat menampilkan pemerintahan yang bersih,akuntable, pro rakyat. Sudah saatnya anggaran untuk para elit sedikit “dikurangi” dan dipindah “ditambahkan” pada program pengentasan kemiskinan yang masih tumbuh dimana-mana. Demikian juga partai yang konon memiliki menteri sebagai pembantu presiden, sebelum menteri itu “ditelanjangi” lawan politik seharusnya partai menteri itu dengan sigap dan cerdas mengkritisi lebih dulu, baik didepan forum maupun dengan cara lain dalam format baik dan benar.
Apakah hal ini bisa terwujud, jawabnya adalah sangat bisa sesuai dengan slogan bersama kita bisa dan terus lanjutkan. Semua aparat Negara termasuk juga anggota dewan diseting untuk bisa bersih dan jujur. Semua bentuk aturan yang abu-abu dibikin cerah, tutup semua peluang korupsi, jawab semua pertanyaan wartawan / jurnalis dengan tegas jangan au..au dan ngambang, rakyat sebenarnya jengkel melihat itu semua.
Demokrat sebagai partai nasionalis dan religius tidak ada alasan apapun untuk takut mengkritisi pemerintahannya sendiri demi rakyat banyak dan demi kemenangan tahun 2014. Jika ada niat semuanya akan mendapat ridlo Allah dan dukungan manusia. Demikian juga bagi partai lain yang memiliki Gubernur / Bupati / Walikota didaerahnya, konsep ini pasti akan sangat menguntungkan. Kalau semua sudah pada track yang benar, siapa yang mau lawan seperti layaknya iklan “Shogun dilawan”. Semoga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar